Friday, June 29, 2012

The Prince of Mist - Carlos Ruiz Zafon

ss
The Prince of Mist - Carlos Ruiz Zafon
Paperback, Phoenix Publisher, 1993, 202 pages

Max berusia tiga belas tahun ketika ayahnya memutuskan untuk membawa keluarganya keluar dari kota dan pindah ke desa kecil di tepi pantai. Saat itu tahun 1943 dan perang sedang berlangsung, sehingga pindah ke kota kecil merupakan langkah tepat.


Di kota ini, mereka tinggal di sebuah rumah yang sebelumnya ditempati oleh keluarga Dr.Fleischmann yang anaknya meninggal karena kecelakaan tragis. Dan seperti yang bisa ditebak, Max dan saudari-saudarinya Irina dan Alicia perlahan mulai menemukan hal-hal yang aneh tentang rumah ini. Ketika suatu hari Irina terjatuh dari tangga secara misterius sehingga harus dirawat di rumah sakit, Max mulai yakin rumah ini berhantu.

Max dan Alicia mulai mencari tahu lebih lanjut tentang rumah yang mereka tempati dan desa misterius ini. Dibantu oleh teman baru mereka, seorang anak angkat penjaga mercusuar bernama Roland. Ternyata mereka tidak hanya menemukan hantu dalam perjalanan mereka; tapi juga kucing aneh, patung yang bisa bergerak, kapal-kapal kosong yang sepertinya "berpenghuni" dan The Prince of Mist, sosok kegelapan yang dapat mengambil wujud apa saja..

Buku ini hanya berukuran mass market paperback, setebal 202 halaman, dengan font yang cukup besar, tapi cukup untuk membuat pembaca bermimpi buruk.Bagi pembaca karya Stephen King pasti sudah tidak asing lagi dengan bukunya yang berjudul "It", berkisah tentang fobia orang-orang terhadap satu mahluk yang anak-anak cintai tapi orang dewasa benci--badut. Di buku The Prince of Mist sendiri menyertakan sosok badut yang menurut saya merupakan bagian paling menyeramkan dalam buku ini; yang tak lain dan tak bukan adalah The Prince of Mist sendiri.

Sayangnya, Carlos Ruiz Zafon tidak mengembangkan plot dasar yang menurut saya sudah sangat menjanjikan ini, menjadi setidaknya 100 atau 200 halaman lebih panjang. Sehingga, ada banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak saya ketika saya menutup buku ini, yang rasanya sayang sekali tidak dijelaskan oleh sang penulis karena ini mengganggu relevansi cerita. Mungkin pertanyaan-pertanyaan saya ini akan terjawab di lanjutan buku yang ternyata berseri ini. Tapi hal ini cukup terobati dengan karakter-karakter yang menarik dan prosa yang memukau. Buku ini diceritakan dengan detil yang kaya sehingga terasa sinematik, namun tidak kehilangan sisi puitisnya. Dan jangan lupakan kehororannya yang cukup membuat bulu kuduk merinding ketika dibaca di tengah malam yang sunyi..

3 bintang untuk The Prince of Mist.

Memorable Quotes “Age makes you notice certain things. For example, I now know that a man’s life is broadly divided into three periods. During the first, it doesn’t even occur to us that one day we will grow old, we don’t think that time passes or that from the day we are born we’re all walking toward a common end. After the first years of youth comes the second period, in which a person becomes aware of the fragility of life and what begins like a simple niggling doubt rises inside you like a flood of uncertainties that will stay with you for the rest of your days. Finally, toward the end of life, the period of acceptance begins, and, consequently, of resignation, a time of waiting.”

: