"Namaku Sam. Umurku sebelas tahun. Aku suka mengumpulkan cerita dan fakta-fakta yang fantastis. Aku mengidap leukimia. Saat kalian membaca buku ini, kemungkinan aku sudah pergi."
Sam adalah bocah sebelas tahun pengidap leukimia akut. Karena penyakitnya ini, dia tak bisa melakukan hal-hal yang dilakukan anak-anak lain seusianya, seperti bersekolah, bermain sepak bola, atau jalan-jalan ke mal. Hari-hari dilewatinya dengan bersekolah di rumah dengan Felix sahabatnya.
Suatu hari dia memutuskan untuk menulis buku. Di buku ini akan tertulis hal-hal yang dia sukai, perasaannya, pertanyaannya yang tak terjawab dan yang paling penting, apa yang ingin dilakukannya sebelum meninggal.
Sebuah buku yang simpel tapi mengena tentang kematian dan kehilangan. Membawa pesan-pesan tersirat akan kehidupan yang singkat dan serba tidak jelas, namun akan terasa lebih mudah jika dijalani dengan rasa syukur dan kasih sayang. Karakternya terasa sangat nyata dan hidup sampai-sampai saya hampir lupa bahwa ini karya fiksi.
Ada satu frasa yang paling saya ingat di buku ini:
"Kalian boleh saja sedih, tapi tidak boleh terlalu sedih. Kalau kalian selalu sedih waktu memikirkan aku, bagaimana kalian bisa mengingat aku?"
Artinya, aku boleh saja pergi, kamu boleh saja sedih, but life goes on.. Dengan begitu aku akan terus hidup dalam ingatanmu..
No comments:
Post a Comment