Judul: Surat Panjang tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya
Penulis: Dewi Kharisma Michellia
Jumlah halaman: 240 hlm
Rilis: Juni 2013
by Gramedia Pustaka Utama
ISBN13
9789792296402
Ada sepasang manusia yang saling menganggap dirinya adalah
alien. Tersesat, berbeda, dan asing dibandingkan manusia-manusia lain di
sekelilingnya. Tak pernah cukup tahu bagaimana menempatkan diri di tengah
kumpulan manusia yang seragam. Kedua alien ini saling menemukan kecocokan dalam
keasingan mereka. Lalu mereka berteman. “Kau
bilang kita dapat mengirimkan sinyal-sinyal yang hanya kita saja yang tahu. Kau
bilang kita barangkali adalah pasangan alien sejati.”
Tapi seharusnya mereka tahu perempuan dan laki-laki takkan
kuat berteman tanpa jatuh cinta. Sepasang laki-laki dan perempuan yang hendak
berteman harusnya diberi semacam buku panduan yang isinya peringatan bahwa
mereka akan jatuh cinta dan tersakiti. Tapi mereka alien – mereka tak tahu. Dan
ya, mereka jatuh cinta. Tanpa mengatakan apapun. Tapi lalu waktu bergulir, dan
mereka tumbuh dewasa, dan hidup berpisah. Ikrar yang mereka ucapkan di bawah
pohon beringin, dengan kelingking saling bertautan, terlupakan setelah puluhan
tahun lamanya dan terhapus oleh kartu undangan pernikahan Tuan Alien dengan
seorang perempuan lain, seorang manusia normal. “Aku terlambat
menyadari, aku tak akan selamanya bisa bergantung padamu.”
Tokoh Aku (atau mari kita sebut saja dengan "Nona Alien") lalu mulai menuliskan serangkaian surat panjang
untuk Tuan Alien yang isinya rentetan kejadian dalam hidupnya setelah Tuan
Alien tak lagi menjadi bagian dalam harinya. Ada sebundel surat yang dikirimnya
untuk sekadar menarik Tuan Alien ke masa lalu, namun tak dapat membawanya ke
masa depan. Karena semuanya sudah terlambat. “Bagiku kini, jarak kita telah mencapai jarak yang harus ditempuh
selama jutaan tahun cahaya.”
Surat Panjang tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya
adalah sebuah novel epistolari tentang kisah klasik tentang penyesalan dan
harapan-harapan rahasia. Tentang kata dan yang tak terucap. Tentang sejarah
dari apa yang mampu direkam dan apa yang hanya diketahui oleh dua alien ini.
Tentang kisah cinta yang tak berakhir karena tak pernah berawal. “Dan karena kita melupakan janji kita di
bawah pohon beringin itu.”
Surat-surat yang ditulis Nona Alien ditulis murni untuk
menceritakan kehidupannya kepada Tuan Alien, sebagai ucapan selamat tinggal dan
selamat menempuh hidup baru. Novel ini dipenuhi dengan detil-detil kecil dan
karakter yang tak pernah langsung bersinggungan dengan Tuan Alien, tapi
memegang peranan penting dalam kehidupan Nona Alien. Banyak sekali kisah yang
diceritakan, mulai dari keluarga Nona Alien yang bersuku Bali, hingga kesehariannya
sebagai jurnalis dan kecintaannya pada buku-buku.
Jangan berharap akan menemukan suara Tuan Alien karena jejaknya
di buku ini kecil sekali, dan poin ini sangat saya sayangkan karena saya
berharap porsi cerita tentang Tuan dan Nona Alien di masa lalu sedikit lebih
banyak. Tapi saya menyukai struktur ceritanya yang non-linear dan tak berurutan
karena saya suka buku-buku yang cenderung tak berplot dan lebih banyak
bertutur. Namun terlalu banyaknya
subplot yang diceritakan dalam buku ini membuat plot utamanya menjadi kurang fokus
dan itu berpotensi membuat pembaca cepat merasa bosan. Ada terlalu banyak hal yang
terjadi dalam hidup Nona Alien yang cenderung mustahil dan itu membuat
karakternya kadang menjadi terkesan berjarak dengan pembaca, apalagi dengan karakter Nona Alien yang datar dan antisentimentil.
Mengetahui akhir buku ini seperti mengetahui sebuah rahasia.
Saya sesak dan berpikir keras sesudahnya, bagaimana cerita (atau ganti saja
kata tersebut dengan “hidup”) ini akan lebih mudah jika semua yang kita pikir
dan rasakan dapat tertuang dalam kata. Atau jika kata-kata tak dilahirkan
sekalian. Karena ada begitu banyak kebahagiaan yang tertahan karenanya. Ah,
alangkah gegabahnya kata, mencoba mengubah takdir yang tak dapat melenceng.
“Bahkan dalam mimpi,
kita tak pernah punya kesempatan bicara...”
5/5 bintang.
wowww 5/5! Bikin penasaran aja deeeh :D dan hmmm kisahnya kayaknya kok bisa relate sama sebagian besar pembaca ya? siapa sih yang nggak pernah ngalamin tragedi kayak si nona alien ini? (kok jd curcol, blah)
ReplyDeletesempet skimming di toko buku, suka penulisannya sih, tapi waktu itu masih ragu mau beli
ReplyDeletemencoba mengubah takdir yang tak dapat melenceng, thanks atas infonya
ReplyDeleteini pengen baca tapi ngga nemu2...nasib..>_<
ReplyDeletewow... mantapsss gan, Terimakasih banyak sudah berbagi gan.
ReplyDeletemobile s128
daftar taruhan s128
s128 sabung ayam
download s128 apk
apk s128
daftar taruhan s128 sabung ayam
daftar sabung ayam s128 online
daftar sabung ayam s128 mobile
s128 mobile sabung ayam
agen sabung ayam s128
agen sabung ayam mobile s128
download aplikasi s128 mobile