Seringkali kita terjebak dengan keharusan untuk membaca buku
yang kita beli. Bertanggung-jawab atas buku-buku yang kita pilih,
menghabiskannya. Sedangkan mungkin buku itu tidak menarik, atau malah
menganggu, dan tidak sesuai ekspektasi kita – sedangkan banyaknya buku di rumah
memakan banyak tempat sehingga kita bingung. Mau dibawa ke mana buku-buku ini??
Seringkali juga kita merasa haus bacaan baru. Atau malah ingin
mengoleksi bacaan lama yang dulu disuka tapi tidak punya bukunya. Atau buku
yang kini sudah lama tidak dijumpai di toko buku. Sedangkan uang di dompet
terbatas, perut keroncongan, banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
Sementara buku-buku di rumah sudah terlampau banyak untuk ditambahkan buku baru
yang mungkin akkhirnya tak terbaca. Atau juga karena koleksi buku di toko buku
terdekat tidak memuaskan.
Mungkin sekarang kamu bingung sebenarnya Ndari mau ngomong
apa sih, kok muter-muter. Dan kenapa Ndari bener banget, menuliskan kehidupan
kamu di atas.
Ya, bookswap ini
telah menjadi penolong saya, sesuatu yang paling saya tunggu-tunggu dalam
sebulan (selain dapat uang jajan dan gajian tentunya). Karena di bookswap ini, tak hanya saya
berkesempatan dalam mendapatkan buku-buku keren yang jarang dijumpai di toko
buku populer, tapi juga saya punya kesempatan untuk berhemat!
(courtesy of www.dijon-bali.com) |
Baiklah, saya akan menceritakan acara Dijon Bookswap yang paling rutin saya ikuti tiap bulannya,
kurang lebih sejak tahun 2011. Acara ini diadakan setiap hari Sabtu terakhir
dalam satu bulan, diadakan di Café Dijon di Simpang Siur, sesuai namanya. Saya
mengetahui keberadaan bookswap ini
dari salah satu anggota Goodreads, Kak Eve, yang menceritakan tentang bookswap ini dengan menggebu-gebu.
Awalnya saya rada skeptic tapi tetap iseng naik taksi ke sana dengan teman saya
setelah kami nonton film. Lalu.. saya jatuh cinta. Jatuh cinta pada pandangan
pertama. Karena di pertemuan pertama itu, saya langsung mendapatkan buku
Fahrenheit 451! Yang saya tukarkan dengan, ehem, Twilight.
suasana dalam Dijon cafe, courtesy of www.dijon-bali.com |
lorong tempat terjadinya bookswap |
Bookswap ini
tercipta karena Susan, pemilik café ini, sangat mencintai membaca.
Beliau suka membaca, tapi kesulitan mencari judul-judul yang tidak umum dia
temui di toko buku. Ia juga sering menemukan curhatan temannya yang
berkebangsaan asing kesulitan menaruh buku-buku ketika mereka harus tinggal
berpindah-pindah. Maka setiap bulan, ia dan teman-temannya (yang memang
semuanya berkebangsaan
asing, kebanyakan wanita, dan kisaran umurnya 45-60
tahun), berkumpul untuk sekadar minum kopi, lalu bertukar buku. Koleksi yang
awalnya cuma belasan, berkembang jadi puluhan, lalu ratusan. Pengikutnya yang
awalnya hanya beberapa, berkembang jadi belasan.
buku-buku romance |
Terkadang sungguh miris rasanya ketika datang ke bookswap dan melihat wajah-wajah
Indonesia yang datang yaaa cuma kita-kita ini. Aku, Kak Mia, Kak Eve, dan
teman-teman kami yang lain. Pernah malah, Ibu Susan mendatangi meja kami dan
berkata, “I love your group. I love to
see Indonesians read books too!” Rasanya seperti tertohok gak, sih.
Ada cerita lucu tentang keikut-sertaan saya di bookswap ini.
Sejak saya bisa naik motor, saya suka lebih dulu datang ke Dijon sebelum Kak
Eve dan Kak Mia karena bookswap mulai
jam setengah 1 dan jam segitu Kuta panas sekali, jadi saya berangkat jam 11.
Saya selalu datang paling awal. Dan ketika saya sampai, saya selalu menemukan
Ibu Susan bolak-balik menata buku. Bayangin dong ya.. Ibu-ibu 60an tahun,
kurus, ringkih, bawa-bawa buku segede sumo gak ada yang bantuin. gatal mau
bantuin dong saya. Dan pemirsa, setiap saya mau bantuin.. Saya selalu
dimarahin. “Don’t touch those books,
don’t help me at all, just sit there and don’t speak a word!” serunya. Dan
ini berlangsung berbulan-bulan, sampai akhirnya saya sadar dan akhirnya
ngeliatin Ibu Susan aja setiap kali saya datang dan beliau sedang menata buku.
ini nih kaos yang dikasih sama Ibu Susan :) |
temaaaan! Dan T-shirt itu ternyata bukan T-shirt sembarangan lho, karena saya cuma melihat Ibu Susan dan dua orang lain yang memakai kaos itu selain saya. Dan sejak itu Ibu Susan selalu mengajak saya ngobrol, mengecup pipi saya ketika saya datang, bahkan membiarkan saya membawa pulang lebih banyak buku dari yang saya taruh di meja. Dan beliau sering memperkenalkan saya ke teman-temannya dan berkata, "This girl right here, she's still in highschool but she reads everything! Go talk to her and she will blow your mind!" seolah saya ini ana atau cucunya. Terharu gak sih... :')
Bagaimana, tertarik dengan bookswap ini? Atau mungkin mau mencoba memulai bookswap sendiri di kotamu?
Serius mau ke sana TAT
ReplyDelete"Atau mungkin mau mencoba memulai bookswap sendiri di kotamu?" bunyinya seperti tantangan xD
Ayo bikin, nanti kalau udah bikin jangan lupa kasih laporannya ya ;)
DeleteNdariiiii, aku ngiler banget deh pengen bgt ke cafe Dijon
ReplyDeleteNanti kalau ke Bali di-schedule pas ada bookswap ya, Kak ;)
Deletekafe nya di daerah mana, ndari?
DeleteDi Simpang Siur, Kak :)
Deletekayak model bookswap di IRF ya ndari
ReplyDeletesemoga selalu dapat buku bagus :)
Wah, di IRF kayak gini juga tho Mas? Gak kayak bookwar? :p
Deletepengen banget kesituuuu xDD
ReplyDeletedan bermimpi suatu saat bs bikin cafe semacam ini di surabaya :DD
Ayo Kak Stef ke siniiii, atau ayo bikin bookswap gini di Surabaya yuk yuk :p
DeleteNgiri berattttttttt...
ReplyDeleteSalam ya buat Ibu Susan-nya :)
Kalo ketemu novel romance kabarin ya, Ndari *mupeng*
Siiip, salamnya nanti disampaikan! ^^
DeleteNovel romance buanyakkkk kak, nanti deh pas aku ke sana lagi aku foto, nanti kakak bilang ke aku kakak ngincer yang mana :)
oke, ndari..
Delete*menunggu foto*
rebutan dulu ma aku kalo buku romens!
Delete*padahal jjarang dateng swap*
"This girl right here, she's still in highschool but she reads everything! Go talk to her and she will blow your mind!" --> aduh bener banget ini ya X)
ReplyDeletebanyak banget buku yg udah di swap, pengen ada Dijon di Solo, aku datengin deh tiap bulan :D
ReplyDeleteBikin yang serupa sama DIjon di Solo aja, Kak! ^^
Deleteaku lewaaat cafe ini pas terakhir ke sana dek :) cobaaa aja aku datengnya pas akhir bulan ya huhuhu....semoga nanti bisa ngerasain kalo pas ke bali lagi (dan tentunya ketemu dengan seleb dijon alias ndari donks)
ReplyDeleteIhihihi! Semoga bisa ke sini lagi ya Kak, sekalian ketemu artisnya ;)
Deletewow.. baru nemuin blog seru nih... kepikiran sih, mau bikin bookswap di Medan, tapi yang kemarin share program bookchain aja gak jalan T_T
ReplyDelete